Salah satu nara sumber yang masih di rahasikan indentitasnya, kampung Batu Ampar mendapatkan penghasilan senilai Rp. 20 ribu rupiah per mobil yang membawa pasir muatan di kampung setempat.
"Penghasilan itu merupakan retribusi dari pihak perusahaan pasir warga setempat dengan pendapatan 20 ribu rupiah per mobil, sementara per hari di perkiraan bisa mencapai 100 mobil yang memuat pasir dari tambang tersebut, yang menjadi pertanyaanya selama dana itu di hasilkan hingga saat ini di duga tidak ada ketansparanan terhadap masyarakat, di realisasikan kemana, berapa jumlah yang terkumpul dana tersebut hingga saat ini," Beber sumber belum lama ini.
Pendapatan itu, di ketahui sejak tahun 2018 lalu hingga saat ini, dan realisasi di ketahui pernah di alokasikan untuk pembangunan jalan onderlagh sepanjang kurang lebih 300 meter.
"Waktu itu kalau tidak salah pernah di bangun onderlagh sepanjang 300 meter saja, selebihnya tidak ada. Keterbukaan terhadap masyarakat," Imbuhnya.
Disisi lain, kepala Kampung Batu Ampar berinisial H hingga saat ini tidak memberi respon saat di hubungi awak media. (Red)